Jumat, 26 Februari 2010

Cahayamu ilahi

Softskill: Interaksi Manusia dan Komputer
By : fauziah

Indah Bintang – bintang di langit

sedang berarah bumi

terkasih yang memancar

degan kebesaran cintamu

di sini ku temui

cahaya mu ilahi

membuka pintu hati

kejalan kebenaranmu

cahayamu penuh kemuliaan

cahayamu penuh kasih dan sayang

mempin kami menjulang hati

berbalas kedalam ridho jalan kebenaranu

cahayamu penuh kebenaran

cahayamu penuh kasih sayang

mengajak ketabahan kedalam ridho

cahayamu mengajak ketakwan

walaupun mata terpejam kasih tetap dihati

terukir pribadi segirang matahari

sepanacar hati sanubariku berseri menerangi .

tak terputuskan iman sekilaskan cahaya

segala dariku darimu ya allah

memberi jalan yang kau ridohi

olehmu penuntut iman di malam hari

mengukir hati menemani hati

tak terputuskan iman

Memberi jalan yang kau ridohi olehmu.

cahaya cahaya.cahaya.

Disini ku temui cahayamu ilahi

membuka pintu hati

menjalakn kebenaran tak putuskan iman


Kisah cinta aku yang tak terbalas..

Softskill: Interaksi Manusia dan Komputer
By : fauziah

Pertama aku melihat dirimu aku terpesona sosok wajahmu menawan hati aku sampai terlena melihat wajahmu. Senyuman mu membuatku terlena hinga akhirnya aku jatu cinta kepadamu sunguh indah rasanya jatu cinta . semagat hari – hari aku tambah bersemangat setiap melihatmu.sunguh indah ciptaan allah manusia yang sempurna allah ciptakan adam dan hawa untuk berpasang – pasagan. Tapi sayang kisah cinta ku tak sebaik cerita kisah percintaan rome and julite yang berjalan seperti air cinta yang saling mencintai.
Mungkin rasa ini yang terlalau cepat untuk aku rasakan menghasilkan yang berujung tidak baik cinta yang tak terbalas. Sunguh sakit perasan cinta yang tidak terbalas mungkin emang ini lah cinta berani mencintai berani juga sakit hati ini lah kata pepatah.
Cinta sunguh indah sebagai mahluk di bumi ini kita mempunya rasa cinta. Cinta itu tumbuh dengan rasa yang timbul dalam hati. Ini lah cinta yang pernah kita rasakan semua cinta kepada sang pencipta alam semesta. Cinta sesama lawan jenis hal yang lumrah bagi semua yang pernah merasakanya.cinta yang abadi untuk selamanya cinta yang tidak pernah pundar adalah cinta kepada sang pencipta allah swt. Mencintai seseorang yang tidak terbalas hal yang sunguh menyakitkan tapi di semua ini ada hikamah yang bias kita petik mungkin ada yang lebih baik darinya. Menerima dengan ikhlas cinta tidak harus memiliki melihat orang yang kita cintai bahagia kita akan merasakan kebahagian walapun rasa itu tak terbalas.

Surya, Rembulan dan Lilin Kecil

Softskill: Interaksi Manusia dan Komputer
By : fauziah

“Karena cinta pahit berubah menjadi manis,
karena cinta tembaga berubah jadi emas.
Karena cinta ampas berubah jadi sari murni,
karena cinta pedih menjadi obat
Karena cinta kematian berubah jadi kehidupan,
karena cinta raja berubah jadi hamba”
Yaa, Cinta merupakan kekuatan mahadahsyat yang siap meremukkan segala sesuatu selain Kekasih. Ia adalah sari segala gerak dan harmoni semesta. Semesta yang berputar-putar dalam tarikan pusaran Sang MahaGravitasi, Pusat-Pusat Cinta segenap makhluk. Cinta adalah salah satu rahasia-rahasia dari Dzat-Nya. Apakah Cinta itu? Tiada kata, tiada pena, tiada ungkapan, tiada lirik apapun yang bisa menggambarkan Apakah Cinta. Hanyalah seperti asap-asap yang terbang menghilang dalam taufan, kata hanyalah mampu mengungkapkan satu sisi-sisi kecil dari keagungannya.
Tentang Cinta Ilahi, Sang Maha Surya, telah berkata Guruku YM Sayyid Musa Al-Kadzim Al-Habsyi bahwa telah bersyair Imam Khomeini,
“Asyiwam, Asyiqam
maridh tu am
ze in maraz
ma dawa nami khoham.”
“Kasihku, duhai Kasihku
Aku Sakit, karena-Mu
Dan akan Sakitku ini,
ku tak ingin sembuh.”
Cinta adalah Sakit dan Perih. Tapi PeCinta tak ingin sembuh dari Sakitnya. Sakit karena Rindu akan Kekasih nan tak kunjung tiba. Sakit karena Api Hasrat akan perjumpaan dan pertemuan dengan Kekasih. Sakit karena Kekasih demikian Mulia, Agung, Suci, Tinggi, Maharani, Mahaanggun, Maha …., tiadalah pantar al-faqir menyentuh batas-batas terluar yang paling jauh dari Hadhirat Kekasih.
Tentang Cinta kepada Nabi Muhammad, Rembulan Asmara, Cermin Kesempurnaan Tuha, Makhluq Yang Paling Smepurna, al-faqir yang dhoif ini bersyair;
menatap Muhammad buhulan rindu
tiada lidah yang tak kelu
tiada zarrah yang tak lebur
tiada alam yang tak lenyap
tiada mentari yang tak malu
tiada bintang-bintang yang tak bergetar-getar menahan segenap kelipnya
merintih akulah geletar cahaya Muhammad
aaakulahh geletar cahaya Muhammad
aaakulahh geletar cahaya Muhammad
dan tiada pula awan yang tak berarak-arak menanti pertemuan dengan Mu,
duhai Muhammad …
Cinta kepada Nabi Muhammad (SAWW) adalah identik dengan Cinta kepada Tuhan. Karena Muhammad (SAWW) adalah Kekasih Tuhan. Apa yang dicintai Muhammad (SAWW) dicintai oleh Tuhan. Apa yang dimurkai Muhammad (SAWW), dimurkai oleh oleh Tuhan. Nabi berakhlaq sempurna, berjiwa amat mulia, berwajah paling indah dan tampan. Tiada-lah satu percik zarrah apa pun dalam lahir dan batin Nabi, maupun dalam tujuh lapisan alam dalam semesta Nabi melainkan dipenuhi dengan segenap Keindahan, Keagungan dan Ridho Tuhan. Mukmin adalah orang yang mencintai Nabi lebih dari mencintai dirinya sendiri, dan mencintai Keluarga Nabi lebih dari mencintai keluarganya sendiri. Sholawat sejahtera atasNya selalu.
Di dunia ini, tiada mungkin kita bertemu dengan Kekasih Sejati, Sang Maha Surya, Tuhan Yang Maha Agung. Tiada pula mungkin kita bertemu dengan Rembulan Asmara, buhulan cinta para Wali dan hamba yang taat, Muhammad (SAWW). Tapi bagi hamba yang dikaruniai penglihatan indah, tiada lain segenap zarrah di semesta adalah biasan-biasan Rahmat dan Sentuhan Kekasih Yang Maha Agung. Di antara zarrah-zarrah tersebut, ada lokus-lokus Cinta yang paling terang, adalah Kasih Orang Tua dan Cinta maupun Birahi antara Laki-Laki dan Wanita. Al-faqir menyebut lokus-lokus ini sebagai Lilin-Lilin Kecil. Manakala aku menatapi lilin-lilin kecil ini aku teringat akan Cahaya Sang Maha Surya, Manakala aku menikmati keindahannya, aku teringat akan biasan-biasan Cahaya Sang Maha Surya. Suami/Istri adalah ladang-ladang kasih, ladang-ladang asmara, tempat al-faqir menanam benih-benih Cinta, dan melatih untuk merasakan pedih sekitnya Cinta. Ladang-ladang kenikmatan maupun pengorbanan, pertemuan maupun kerinduan.
sepercik terang lilin dalam kelam,
saat tiada Surya maupun Rembulan
melepas setitik rindu dan dahaga
akan Kekasih Sang Maha Agung, Sang Maha Surya
dan Rembulan MahaCantik, MahaIndah, Muhammad
Menatap lilin-lilin kecil adalah Kehangatan. Mengurangi Silau-Silau jika kita langsung menatap Surya. Menatap lilin-lilin kecil adalah Kenangan. Mengenang Kekasih Mahacantik Mahaanggun Mahamesra, Alla ‘Azza wa Jalla dan Cerminannya Yang Azali, Muhammad (SAWW).
Aku pun mabuk dalam hangat cahaya lilin-lilin kecil
merah kekuningan nan bergoyang lamban bak taburan manik-manik asmara
menggerakkan jutaan nuansa bayangan dan bintang-bintang pemabuk
Tiada sadar, tiada keluh, tiada kesah, tiada desah,
tiada detak-detak hati,
tiada pula awan beranak mendung
Jernih, Bening kutatap nuansa yang bergoyang dalam Lautan Tajalli
Aku pun mabuk dalam nuansa tarian lilin-lilin Tajalli,
Lilin-Lilin merasuk bak Anggur
Lilin-Lilin Yang Indah bak Lailah
Lilin-Lilin menari bak Zakiyah
Lilin-Lilin menangis gembira
Lilin-Lilin melengking merdu
Lilin-Lilin Asmara
Puncak Kemabukan Orang-Orang Tuhan
Lilin-Lilin nan tiada membuat dahaga
tapi membakar kerongkongan Perindu Tuhan
tetes demi tetes Cairan Putih Suci terbakar dalam Api Cinta
Cairan Yang memabukkan, itu lah aku
aku demi aku yang kepayang
menetes lenyap dalam kegelapan malam
lebur dalam keindahan Api, Gincu-Gincu Kekasih nan merona merah
aku demi aku keram dalam ketiadaan
menatapi Tajalli demi Tajalli,
Keindahan Api lilin nan merona merah kekuningan, Rona-Rona Kekasih bertahtakan manik munri keemasan,
Ooo, aku telah mabuk dan Terbakar
Ooo, aku telah mabuk dan Terbakar,
Sirna dalam Fana
Ooo, Sang Mahafana, mahafana, mahafana,…
dengan AsmaNya Yang Maha Tinggi
Dia memandang, aku tersipu
Aku memandang, Ia pun tersipu
memalu dengan pipiNya Yang Memerah Jambu
O…, Duhai Ia Yang Mahamalu dalam Puncak Keanggunannya
Kusentuh lentik bulumataNya,
Ia belai rambutku terberai,
Airmata dalam senyuman
Dengan sejuta makna dan cita
Citra itu memancaran Hujan pelangi di alam mimpi,
dalam alunan “bulan madu di atas awan”
dan jutaan zarrah langit nan senantiasa membiru,
dalam kelapangannya aku bercumbu dengan mesra,
Sedang Kekasih Nan MahaCantik memamerkan merah
rona pipiNya, dengan Wangi-Wangi azali yang,
meleburkan segenap zarrah dan mengguncang
Aku pun duduk bertelekan Awan-Awan putih nan menyelimuti ku dari segenap tatapan dunia
maupun menyembuyikan aku dari khayalan hasrat-hasrat yang tertidur di alam mimpi,
Segelas Anggur nan kuteguk, Anggur tetes airmata kerinduan Kekasih,
Arak Kesturi tiada banding,
Kureguk cukup satu tegukan, dan Mabukpun menjalar ke segala bagian-bagian terlembut dari jiwaku,
Bak keledai lupa akan kepalanya aku terjerembab dalam lorong-lorong pusaran Cinta mahadahsyat,
Di tiap relung kutemui Berjuta Wajah Kekasih Rupawan,
menyanyikan lagu cinta dan dahaga,
dan dahaga,
Dalam setiap tetes kedahagaannya terdapat Samudera,
Yang menyegarkan jutaan kedahagaan baru…
Ohh, Ohh, Ohh, jangan begitu Duhai Kekasih, …
Ohh, Ohh, Ohh, janganlah malu Duhai Kekasih, …
Seiring serunai jagung menyiulkan lara keterpisahan, …
Serentak aku memasuki jutaan persatuan, yang masing-masingnya menyantikan ribuan nyanyi perpisahan baru, …
Sejengkal saja dari mata tapi ada jutaan, milyaran, trilyunan, trilyun-trilyun…, tak hingga titik yang harus dilalui, Dan tiap titiknya mengandung rahasia-rahasia Wajah Kekasih nan rupawan,…
Ohh, Ohh, Ohh, Nur melesat kembali ke asal tempat segala bermuara,
Ohh, Ohh, Ohh, kutatapi Ceralng Wajah Muhammad buhulan Asmara, melalui NurNya, Nut itu, Nur itu, Nur itu,
Betapa mungkin ini kutuliskan, Tanpa Pancungan KekasihKu, Yang Maha Agung…?
Duhai nuansa, awan dan segala dahaga yang tersimpan dalam hujan-hujan Tajalli …
Duhai hati, rasa dan segenap Cinta yang tersembunyi rapat dalam tiap cinta-cinta …
Duhai kekasih, dan segala WajahMu yang Engkau sembunyikan dalam tarabir tarabir tiada terhingga ……..
Darah pun tertumpah
Dari percik-percik darah Al-hallaj,
Melarik ke awan dan langit yang biru
Laa ilaaha Illa Allah,
yang asli tanpa cela, tanpa ragu, terang benderang dalam naungan bendera Asmara,
Mengguncang sungai
Laa ilaaha Illa Allah,
yang mengalirkan semua air dari hulu ke muara,
yang mengalirkan Semua dalam Jalan, Tao, yang benar
Mengguncang segala,
Laa ilaaha Illa Allah
yang senantiasa memancar dalam iluminasi segala,
Iluminasi wujud azali, tiap saat, tiap waktu, tiap percik, tiap ruang, dan tiap segala yang tak bisa diungkapkan dalam waktu ataupun ruang ……
Diam dalam Ketunggaln Tiada Taranya,
Laa ilaaha Illa Allah
nan hanya diketahui olehNya dalam tahap pertama setelah kegaibanNya terhadap diriNya sendiri, Akal Segala, Akal Mahasempurna, Muhammadar Rasulullah,
Syahadat sempurna………
Tertuliskan dengan Laa merah muncrat dari hati,
Dan bertahtakan lengkap syahadar memerah sukma,
Darahpun menetes menuliskan Saksi demi saksi KetunggalanNya……,

Bersatu dalam Melodi Cinta

Softskill: Interaksi Manusia dan Komputer
By : fauziah

Dan Majnun pun terhenyak, tak kuasa ia menutup matanya barang sekejap. Betapa sempurnanya lentik matanya, lesung pipit yang senantiasa menghiasi senyum lembutnya. Semampai sempurna tubuhnya, senantiasa tertunduk malu wajahnya. Dan mengapa nafasnya dan desahnya seolah selalu tersipu? Ungu kehijauan alami menghiasi bawah kelompak matanya.
O…., kesempurnaan keindahan yang mahacantik! O…, Laila! O,…Laila!
Tapi, geram permusuhan kesukuan ayah Laila mencampakkan seluruh harapan dan getaran rasa. Gigi-gigi ayah Laila senantiasa beradu menahan dengan mahadahsyat terhadap semua orang dari Suku Majnun. Beliau menyaksikan dan mendnegar apa yang telah dikatakan orang banyak “Majnun, -orang termulia dalam ilmu maupun hartanya diantara seluruh pemuda kita-, telah jatuh cinta pada Laila. Majnun telah gila oleh cintanya. Tak dilihatnya lagi dendam turun temurun antara sukunya dan suku Laila. Majnun telah benar-benar mencintai Laila. Siang dan malam, “Laila” saja yang terucap pada siapapun. Kecantikannya. Keanggunannya. Kesuciannnya. Ke…..nya, Ke….nya dan Ke…nya”. Ayah Laila bertindak tegas, Laila dikurung dalam rumah, tak boleh keluar dari pekarangan rumah, agar tiada satu pun Majnun dapat melihat bahkan mendengar langkah Laila.Ooo, rembulan telah tiga surya kulewati tanpa menatap wajah Laila. Betapa gundah hati nan dipenuhi dengan gejolak asmara ini. Betapa pilu relung-relung rindu nurani nan dibanjiri dengan airmata cinta ini. Betapa mungkin kulewati dirimu dan surya tanpa lentik matanya. Dan apatah arti Sang Waktu dan Hayat yang ada di dalamnya tanpa tunduk malu Laila?Dalam terang-reamangnya cahaya rembulan, pelahan ada satu bintik keputih-putihan dari kandang domba di pekarangan Laila mendekat dan mendekat. Semakin dekat semakin jelas. Sang penggembala domba keluarga Laila pulang setelah usai tugasnya. Duhai Majnun, apa gerangan yang engkau sedihkan ? Laila-kah? Sungguh ia senantiasa menatapi domba-dombaku ketika masuk kandan dari jendela kamarnya. Ia pun tampak berduka dan sayu. Tampaknya cintanya padamu telha membakar sari-sari hasratnya.Terima kasih duhai gembala budiman. Esok hari kan kubeli pakaian domba, dan akupun akan datang padamu dengan bulu domba, kepala domba dan tanduk domba. Aku akan menjadi domba mu. Aku rela menjadi domba mu. Dan, saat itulah yang kuinginkan! Saat dimana Laila menatap ku dan aku pun makin menyadari lentik sempurna bulu matanya, dan percik kemilau air matanya. Aku lah domba Laila. Namaku Majnin. Namaku Majnun domba Laila. (Musyawarah Brung, Fariduddin Attar Naishapur)Demikian hembat Cinta telah mengubah Majnun, -idola kesuksesan para pemuda di masanya-, menjadi seekor domba Laila. Ia melewatkan malam-malamnya di kandang kumuh domba. Meninggalkan kasur empuk dan aroma-aroma parfum wangi di rumah megahnya. Demikian hebat Cinta telah mengubah Majnun, -pemuda yang dikejar beribu wanita cantik-, sehingga Ia rela hidup beserta binatang-binatang kotor yang kandangnya selalu dihiasai denan bau tahi-tahi yang telah membusuk. Tiada lagi rasa mual, tiada lagi rasa jijik, tiada lagi rasa segan, tiada lagi harga diri, tiada lagi penghalang bagi Majnun untuk menatap sekilas kilau wajah kekasihnya, Laila. Inilah Cinta!Perlu dicatat kata-kata Cinta yang digunakan disin tidak identik dengan Cinta Syahwat antara dua orang yang berlawanan jenis kelaminnya. Tidak pula dengan Cinta akan hal-hal yang bersifat fisikal saja. Kata Cinta dalam makalah ini diartikan sebagai Cinta dalam arti luas, seperti Cinta seorang Ibu terhadap anaknya, Cinta seorang anak terhadap kucingnya, Cinta seorang petualang terhadap pemandangan, Cinta seorang dermawan terhadap pengemis, Cinta manusia terhadap sesama dan lain-lain. Cinta dalam arti luas lebih suci, bersih dari pamrih-pamrih material. Tidak ada pamrin dalam Cinta kecuali pedihnya Cinta itu sendiri. Mengapa sedih? Karena jika ada Cinta pasti ada kerinduan dan ujung dari rindu adalah si Pecinta telah identik dengan yang dicintainya, dan ini secara umum tidak mungkin. Jadi pedihnya Cinta itu tiada ujung. Perhatikan seorang Ibu yang menikmati kekhawatirannya saat anaknya terlambat pulang dari sekolah.Cinta dapat membuat semua yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kekuatan Cinta tersembunyi di relung-relung rahasia semesta. Kekuatan ini muncul di berbagai zaman dengan berbagai peristiwa pengorbanan besar dalam sejarah. Kekuatan ini muncul di berbagai peristiwa dengan kejadian-kejadian mu’zizati. Mari kita renungi kembali sajak Jalaluddin Rumi yang dikutip di awal makalah iniCinta adalah rahasia keharmonisan alam. Sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akan menjadikan obyek itu ekstensi drai eksistensinya sendiri. Sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akan berusaha melakukan segala sesuatu yang mendekatkan dirinya pada obyek tersebut betapapun sulitnya. Sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akab berusaha melakukan segala sesuatu yang baik dan berguna bagi obyek yang dicintainya. Jika dua obyek saling mencintai, maka maisng-masing akan berusaha melakukan segala sesuatu yang baik bagi yang lainnya. Inilah harmoni. Harmoni adalah kumpulan simetri-simetri beberapa hal. Simetri itu indah. Simetri itu menunjukkan bahwa suatu obyek identik dengan obyek lain, ditinjau dari suatu sudut pandang tertentu. Cinta dengan segenap geraknya menuju suatu harmoni pada puncaknya akan menghasilkan penyatuan substansi antara pecinta dengan yang dicintainya. Gerakan substansial antara pecinta dan yang dicintainya ini telah dibuktikan secara filosofis oleh Filosof Besar asal Iran Mulla Shadra, dan telah dibuktikan oleh beberapa eksperimen psikologi mutakhir. Evolusi foto sebelum menikah sampai hari tua dari banyak pasangan suami-istri menampakkan suatu fenomena umum bahwa bentuk wajah mereka menjadi semakin mirip dengan bertambahnya usia mereka. Ini salah satu bukti eksperimental yang sederhana tapu jelas tentang gejala penyatuan antara pecinta dengan yang dicintainya tersebut.Para pecinta Tuhan, terserap ke dalam keagungan Tuhan setiap saat. Maka ada suatu pertanyaan yang amat penting. Apakah mungkin suatu saat ia benar-benar bersatu menjadi Tuhan, ataukah ia tidak mungkin dan tidak pernah akan mungkin bersatu dengan Tuhan? Menjawab pertanyaan ini ada dua golongan besar‘arif sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Ibrahim Gazur I-Ilahi;“…kaum Sufi seperti Syaikh Syihabuddin Suhrawardi mempertahankan bahwa dalam Fana, yang terbatas (Banda) menjadi k’anahu hu (seperti Dia) dan buku Huu Huu (Dia, Dia), seperti besi dalam api yang menjadi serupa api dan bukanlah api itu sendiri; realitas besi adalah sama sekali berbeda dari api. Dalam Nafhatu’l Una, 300 Wali adalah pengikut aliran ini, dan 300 lainnya adalah pengikut Syaikh-i-Akbar, yang mempertahankan bahwa Banda menjadi Huu Huu.” (Ana Al-Haqq, Syaikh Ibrahim Gazur I-Ilahi, terjemahan, Rajawali Pers, 1986, hal. 21).Husein bin Manzhur Al-Hallaj adalah contoh pecinta Tuhan yang bermazhabkan Huu Huu. Al-Hallaj terkenal dengan perkataannya “Ana Ak-Haqq” (Akulah Al-Haqq/Akulah Tuhan). Ia di eksekusi di Baghdad pada 26 Maret 922. Al-Hallaj menjadi simbol bagi pecinta Tuhan yang menderita, dan bagi orang-orang yang percaya tentang kesatuan pecinta dengan Tuhan, karena mabuk Cinta Ilahi.
Penulis tidak ingin menganalisis lebih lanjut mana yang benar di antara kedua mazhab ini. Ini benar-benar di luar jangkauan penulis, tapi marilah kita renungi ungkapan doa dari Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin yang akurat menggambarkan beberapa hal tentang Cinta Ilahi ini;
Untuk-Mu saja tercurah himmah (keinginan, hasrat, tekad, semangat)-ku
kepada-Mu jua terpusat hasratku
Engkaulah hanya tempat kedambaanku-tidak yang lain
Karena-Mu saja aku tegak terjaga-tidak karena yang lain
Perjumpaan dengan-Mu kesejukan hatiku
Pertemuan dengan-Mu kecintaan diriku
Kepada-Mu kedambaanku
Pada cinta-Mu tumpuanku
Pada kasih-Mu gelora rinduku
Ridha-Mu tujuanku
Melihat-Mu keperluanku
Mengampingi-Mu keinginanku
Mendekati-Mu puncak permohonanmu
Menyeru-Mu damai dan tenteramku
Di sisi-Mu penawar deritaku
penyembah lukaku
penyejuk dukaku
penghilang sengsaraku
Birohmatika Yaa Arhamar-rohimiin
Washolalloohu ‘ala Muhammadin wa aalihith-thoohiriin.

Renungan Fithrah Manusia

Softskill: Interaksi Manusia dan Komputer
By : fauziah


Puji kepada-Nya selalu. Sumber Segala Yang Wujud di milyunan alam. Alam material maupun immaterial. Lahiriah maupun ruhaniah.Puji kepada-Nya selalu. Sumber segenap Cahaya Rahmat dan Kesempurnaan. Yang Rahmat-Nya meliputi segala sesuatu. Dari keseluruhannya, dari sebagiannya maupun dari zarrah-zarrah terkecilnya maupun yang ada di balik itu semua
Puji kepada-Nya selalu. Yang kekuatan-Nya mengaliri Segala. Sehingga tampak langit-langit material tanpa tiang, dan adakah pula tiang yang terlihat bagi langit-langit Ruhaniah.
Puji kepada-Nya selalu. Yang memancarkan dari Wujud-Nya yang Kekal Mewangi, Ruh ke dalam tubuh-tubuh mahalemah dari tanah dan air yang nista ini. Sehingga segala yang ada di tujuh lapisan langit keberadaan ini senantiasa menyampaikan Shawalat dan Salam kepada Junjungan Kita, Insan-Kamil, Manusia Sempurna, Muhammad (SAWW), dan betapa para malaikat harus bersujud kepada Kakek Kita YM, Nabi Adam (a.s).
Puji kepada-Nya selalu. Yang memuliakan Bani Adam dengan Amanah Suci. Yang tidak mampu ditanggung oleh langit dan bumi…Yang menunjukkan jalan-Nya kepada Bani Adam untuk melaksanakan amanah ini dengan Nabi dan Risalah Yang Terang, dan dengan hati yang bagaikan cermin jernih menangkap Cahaya dari para Nabi dan Wali-Wali-Nya.
Maha Suci Nama-Mu, Duhai Tuhan Pujaan hati-ku. Duhai Tuhan Sari Cinta-ku. Duhai Tuhan segala ruang dan segala waktu. Duhai Tuhan segala imajinasi dan yang nyata.
Maha Suci Nama-Mu, dari apa yang aku sifatkan. Karena sungguh seluruh keterbatasan diriku yang mahalemah ini niscaya mensifatkan sesuatu yang terbatas, dan Maha Suci Engkau. Engkau-lah Wujud Sempurna Tiada Berbatas. Lautan Agung Kesempurnaan Tiada Tara Yang Tunggal dalam KesendirianMu Yang Abadi.Pena Penciptaan menorehkan satu tujuan yang jelas bagi pencipataan jin dan manusia. Beribadah kepada-Nya. Beribadah kepada Yang Maha Agung. Beribadah dengan sepenuh hakikat diri kita kepada-Nya. Tuhan telah menciptakan jin dan manusia kita untuk beribadah kepada-Nya. Maka dalam diri manusia ada sesuatu hasrat abadi untuk mengagungkan sesuatu dan menuhankannya. Memuliakan sesuatu dan memujinya tiada berbatas. Menalikan dirinya pada sesuatu yang kokoh dan menggantungkan nasibnya pada sesuatu ini. Ini adalah beberapa dari unsur-unsur yang substansial dalam ibadah. Beribadah kepada Tuhan adalah substansial dan essensial dalam diri manusia. Tidak aksidental dan additional. Beribadah kepada Tuhan adalah keniscayaan penciptaan suatu kemestian yang dilakukan manusia bukan keharusan.Karena itu jika hati manusia di suatu saat tidak mengakui Tuhan Allah (SWT), Tuhan Yang Sebenarnya, maka pasti hatinya tertaut pada tuhan-tuhan selain Allah. Atau manakala hati sedang melupakan Tuhan, pasti ada tuhan-tuhan lain yang diingat selain Allah. Apakah itu harga. Apakah itu kedudukan. Apakah itu anak. Apakah itu istri. Apakah itu hasil karya. Apakah itu partai. Apakah itu mobil. Apakah itu keinginan-keinginan nafsunya yang lain.Bayangkan ada seorang Romeo yang tengah merindukan Julietnya yang tak kunjung tiba. Lentik alis dan kecantikan Juliet yang tiada banding tentu membayanginya setiap saat setiap waktu. Mengganggu hati yang tentram. Menggundahkan sukma. Mencairkan wadah-wadah airmata hati.Betapa mungkin seorang beriman melupakan TuhanNya, sedang ia menyaksikan kebesaran TuhanNya setiap saat dan setiap waktu di seluruh ufuk dan cakrawala alam maupun jiwa. Dan ia tahu dengan sebenar-benarnya pengetahuan bahwa Tuhan-lah sumber seluruh kecantikan wanita yang tercantik maupun bidadari surgawi, sumber keindahan semua keindahan, sumber kasih semua yang mengasihi. Ia tahu bahwa Ia lah yang Maha Indah, MahaAgung, MahaCantik (Al-Jamiil), MahaKasih,….Betapa mungkin seorang berimana menegasikan satu interval pendek waktu hidupnya dengan hati yang lupa kepadaNya?
Yaa, sungguh hanya dengan berdzikir pada Allah-lah, hati menjadi tentram. Sebagaimana bayi dicipta untuk merintih kehausan, maka tatkala ia menemukan tetek ibunya kembalilah ia dalam ketentraman. Begitu pula fitrah manusia senantiasa merindukan Nama-Nama Allah.
Marilah kita akhiri acara ini dengan doa bersama;
Yaa Allah, sungguh kami adalah hambamu yang dhoif, hina dan terhina, yang fakir dan miskin dihadapanMu. Yaa Allah, duhai Tuanku, duhai Kecintaanku, dan DambaanKu
Sungguh hati kami telah bertabir
Dan jiwa kami berkekurangan
dan Akal kami tertipu
dan hawa nafsu kami telah menipu
dan ketaatanku kepadaMu sedikit
dan kemaksiatanku banyak
dan kini lisanku mengakui semua dosaku ini
Maka bagaimanakah dengan seluruh keadaanku ini,
Duhai Yang Menutupi Semua Keburukan
Dan Duhai Yang Mengetahui Semua Yang Ghaib
Dan Duhai Yang Menyingkapkan Semua Kesulitan
Ampunilah dosa-dosa ku Seluruhnya
Dengan kehormatan Muhammad dan Keluarga Muhammad
Wahai Yang Maha Pengampun-
Wahai Yang Maha Pengampun-
Wahai Yang Maha Pengampun-
Dengan rahmatMu, Duhai Yang Paling Pengasih dari semua yang pengasih.
Allahumma sholli ‘ala Muhammadin, wa aali Muhammad.

Kisah Ashabul Kahfi

Softskill: Interaksi Manusia dan Komputer
By : fauziah

Di kala Umar Ibnul Khattab memangku jabatan sebagai Amirul Mukminin, pernah datang kepadanya beberapa orang pendeta Yahudi. Mereka berkata kepada Khalifah: “Hai Khalifah Umar, anda adalah pemegang kekuasaan sesudah Muhammad dan sahabatnya, Abu Bakar. Kami hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada anda. Jika anda dapat memberi jawaban kepada kami, barulah kami mau mengerti bahwa Islam merupakan agama yang benar dan Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sebaliknya, jika anda tidak dapat memberi jawaban, berarti bahwa agama Islam itu bathil dan Muhammad bukan seorang Nabi.”
“Silahkan bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan,” sahut Khalifah Umar.
“Jelaskan kepada kami tentang induk kunci (gembok) mengancing langit, apakah itu?” Tanya pendeta-pendeta itu, memulai pertanyaan-pertanyaannya. “Terangkan kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang berjalan bersama penghuninya, apakah itu? Tunjukkan kepada kami tentang suatu makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi ia bukan manusia dan bukan jin! Terangkan kepada kami tentang lima jenis makhluk yang dapat berjalan di permukaan bumi, tetapi makhluk-makhluk itu tidak dilahirkan dari kandungan ibu atau atau induknya! Beritahukan kepada kami apa yang dikatakan oleh burung puyuh (gemak) di saat ia sedang berkicau! Apakah yang dikatakan oleh ayam jantan di kala ia sedang berkokok! Apakah yang dikatakan oleh kuda di saat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh katak di waktu ia sedang bersuara? Apakah yang dikatakan oleh keledai di saat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh burung pipit pada waktu ia sedang berkicau?”
Khalifah Umar menundukkan kepala untuk berfikir sejenak, kemudian berkata: “Bagi Umar, jika ia menjawab ‘tidak tahu’ atas pertanyaan-pertanyaan yang memang tidak diketahui jawabannya, itu bukan suatu hal yang memalukan!”
Mendengar jawaban Khalifah Umar seperti itu, pendeta-pendeta Yahudi yang bertanya berdiri melonjak-lonjak kegirangan, sambil berkata: “Sekarang kami bersaksi bahwa Muhammad memang bukan seorang Nabi, dan agama Islam itu adalah bathil!”
Salman Al-Farisi yang saat itu hadir, segera bangkit dan berkata kepada pendeta-pendeta Yahudi itu: “Kalian tunggu sebentar!”
Ia cepat-cepat pergi ke rumah Ali bin Abi Thalib. Setelah bertemu, Salman berkata: “Ya Abal Hasan, selamatkanlah agama Islam!”
Imam Ali r.a. bingung, lalu bertanya: “Mengapa?”
Salman kemudian menceritakan apa yang sedang dihadapi oleh Khalifah Umar Ibnul Khattab. Imam Ali segera saja berangkat menuju ke rumah Khalifah Umar, berjalan lenggang memakai burdah (selembar kain penutup punggung atau leher) peninggalan Rasul Allah s.a.w. Ketika Umar melihat Ali bin Abi Thalib datang, ia bangun dari tempat duduk lalu buru-buru memeluknya, sambil berkata: “Ya Abal Hasan, tiap ada kesulitan besar, engkau selalu kupanggil!” Setelah berhadap-hadapan dengan para pendeta yang sedang menunggu-nunggu jawaban itu, Ali bin Abi Thalib herkata: “Silakan kalian bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan. Rasul Allah s.a.w. sudah mengajarku seribu macam ilmu, dan tiap jenis dari ilmu-ilmu itu mempunyai seribu macam cabang ilmu!”
Pendeta-pendeta Yahudi itu lalu mengulangi pertanyaan-pertanyaan mereka. Sebelum menjawab, Ali bin Abi Thalib berkata: “Aku ingin mengajukan suatu syarat kepada kalian, yaitu jika ternyata aku nanti sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian sesuai dengan yang ada di dalam Taurat, kalian supaya bersedia memeluk agama kami dan beriman!”
“Ya baik!” jawab mereka.“Sekarang tanyakanlah satu demi satu,” kata Ali bin Abi Thalib.
Mereka mulai bertanya: “Apakah induk kunci (gembok) yang mengancing pintu-pintu langit?”
“Induk kunci itu,” jawab Ali bin Abi Thalib, “ialah syirik kepada Allah. Sebab semua hamba Allah, baik pria maupun wanita, jika ia bersyirik kepada Allah, amalnya tidak akan dapat naik sampai ke hadhirat Allah!” Para pendeta Yahudi bertanya lagi: “Anak kunci apakah yang dapat membuka pintu-pintu langit?”Ali bin Abi Thalib menjawab: “Anak kunci itu ialah kesaksian (syahadat) bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah!”
Para pendeta Yahudi itu saling pandang di antara mereka, sambil berkata: “Orang itu benar juga!” Mereka bertanya lebih lanjut: “Terangkanlah kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang dapat berjalan bersama penghuninya!” “Kuburan itu ialah ikan hiu (hut) yang menelan Nabi Yunus putera Matta,” jawab Ali bin Abi Thalib. “Nabi Yunus as. dibawa keliling ketujuh samudera!” Pendeta-pendeta itu meneruskan pertanyaannya lagi: “Jelaskan kepada kami tentang makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi makhluk itu bukan manusia dan bukan jin!” Ali bin Abi Thalib menjawab: “Makhluk itu ialah semut Nabi Sulaiman putera Nabi Dawud alaihimas salam. Semut itu berkata kepada kaumnya: “Hai para semut, masuklah ke dalam tempat kediaman kalian, agar tidak diinjak-injak oleh Sulaiman dan pasukan-nya dalam keadaan mereka tidak sadar!” Para pendeta Yahudi itu meneruskan pertanyaannya: “Beritahukan kepada kami tentang lima jenis makhluk yang berjalan di atas permukaan bumi, tetapi tidak satu pun di antara makhluk-makhluk itu yang dilahirkan dari kandungan ibunya atau induknya!”
Ali bin Abi Thalib menjawab: “Lima makhluk itu ialah, pertama, Adam. Kedua, Hawa. Ketiga, Unta Nabi Shaleh. Keempat, Domba Nabi Ibrahim. Kelima, Tongkat Nabi Musa (yang menjelma menjadi seekor ular).” Dua di antara tiga orang pendeta Yahudi itu setelah mendengar jawaban-jawaban serta penjelasan yang diberikan oleh Imam Ali r.a. lalu mengatakan: “Kami bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah!”
Tetapi seorang pendeta lainnya, bangun berdiri sambil berkata kepada Ali bin Abi Thalib: “Hai Ali, hati teman-temanku sudah dihinggapi oleh sesuatu yang sama seperti iman dan keyakinan mengenai benarnya agama Islam. Sekarang masih ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan kepada anda.”“Tanyakanlah apa saja yang kau inginkan,” sahut Imam Ali.
“Coba terangkan kepadaku tentang sejumlah orang yang pada zaman dahulu sudah mati selama 309 tahun, kemudian dihidupkan kembali oleh Allah. Bagaimana hikayat tentang mereka itu?”Tanya pendeta tadi. Ali bin Ali Thalib menjawab: “Hai pendeta Yahudi, mereka itu ialah para penghuni gua. Hikayat tentang mereka itu sudah dikisahkan oleh Allah s.w.t. kepada Rasul-Nya. Jika engkau mau, akan kubacakan kisah mereka itu.” Pendeta Yahudi itu menyahut: “Aku sudah banyak mendengar tentang Qur’an kalian itu! Jika engkau memang benar-benar tahu, coba sebutkan nama-nama mereka, nama ayah-ayah mereka, nama kota mereka, nama raja mereka, nama anjing mereka, nama gunung serta gua mereka, dan semua kisah mereka dari awal sampai akhir!” Ali bin Abi Thalib kemudian membetulkan duduknya, menekuk lutut ke depan perut, lalu ditopangnya dengan burdah yang diikatkan ke pinggang. Lalu ia berkata: “Hai saudara Yahudi, Muhammad Rasul Allah s.a.w. kekasihku telah menceritakan kepadaku, bahwa kisah itu terjadi di negeri Romawi, di sebuah kota bernama Aphesus, atau disebut juga dengan nama Tharsus. Tetapi nama kota itu pada zaman dahulu ialah Aphesus (Ephese). Baru setelah Islam datang, kota itu berubah nama menjadi Tharsus (Tarse, sekarang terletak di dalam wilayah Turki). Penduduk negeri itu dahulunya mempunyai seorang raja yang baik. Setelah raja itu meninggal dunia, berita kematiannya didengar oleh seorang raja Persia bernama Diqyanius. Ia seorang raja kafir yang amat congkak dan dzalim. Ia datang menyerbu negeri itu dengan kekuatan pasukannya, dan akhirnya berhasil menguasai kota Aphesus. Olehnya kota itudijadikan ibukota kerajaan, lalu dibangunlah sebuah Istana.” Baru sampai di situ, pendeta Yahudi yang bertanya itu berdiri, terus bertanya: “Jika engkau benar-benar tahu, coba terangkan kepadaku bentuk Istana itu, bagaimana serambi dan ruangan-ruangannya!” Ali bin Abi Thalib menerangkan: “Hai saudara Yahudi, raja itu membangun istana yang sangat megah, terbuat dari batu marmar. Panjangnya satu farsakh (= kl 8 km) dan lebarnya pun satu farsakh. Pilar-pilarnya yang berjumlah seribu buah, semuanya terbuat dari emas, dan lampu-lampu yang berjumlah seribu buah, juga semuanya terbuat dari emas. Lampu-lampu itu bergelantungan pada rantai-rantai yang terbuat dari perak. Tiap malam apinya dinyalakan dengan sejenis minyak yang harum baunya. Di sebelah timur serambi dibuat lubang-lubang cahaya sebanyak seratus buah, demikian pula di sebelah baratnya. Sehingga matahari sejak mulai terbit sampai terbenam selalu dapat menerangi serambi. Raja itu pun membuat sebuah singgasana dari emas. Panjangnya 80 hasta dan lebarnya 40 hasta. Di sebelah kanannya tersedia 80 buah kursi, semuanya terbuat dari emas. Di situlah para hulubalang kerajaan duduk. Di sebelah kirinya juga disediakan 80 buah kursi terbuat dari emas, untuk duduk para pepatih dan penguasa-penguasa tinggi lainnya. Raja duduk di atas singgasana dengan mengenakan mahkota di atas kepala.”
Sampai di situ pendeta yang bersangkutan berdiri lagi sambil berkata: “Jika engkau benar-benar tahu, coba terangkan kepadaku dari apakah mahkota itu dibuat?”
“Hai saudara Yahudi,” kata Imam Ali menerangkan, “mahkota raja itu terbuat dari kepingan-kepingan emas, berkaki 9 buah, dan tiap kakinya bertaburan mutiara yang memantulkan cahaya laksana bintang-bintang menerangi kegelapan malam. Raja itu juga mempunyai 50 orang pelayan, terdiri dari anak-anak para hulubalang. Semuanya memakai selempang dan baju sutera berwarna merah. Celana mereka juga terbuat dari sutera berwarna hijau. Semuanya dihias dengan gelang-gelang kaki yang sangat indah. Masing-masing diberi tongkat terbuat dari emas. Mereka harus berdiri di belakang raja. Selain mereka, raja juga mengangkat 6 orang, terdiri dari anak-anak para cendekiawan, untuk dijadikan menteri-menteri atau pembantu-pembantunya. Raja tidak mengambil suatu keputusan apa pun tanpa berunding lehih dulu dengan mereka. Enam orang pembantu itu selalu berada di kanan kiri raja, tiga orang berdiri di sebelah kanan dan yang tiga orang lainnya berdiri di sebelah kiri.”
Pendeta yang bertanya itu berdiri lagi. Lalu berkata: “Hai Ali, jika yang kau katakan itu benar, coba sebutkan nama enam orang yang menjadi pembantu-pembantu raja itu!”
Menanggapi hal itu, Imam Ali r.a. menjawab: “Kekasihku Muhammad Rasul Allah s.a.w. menceritakan kepadaku, bahwa tiga orang yang berdiri di sebelah kanan raja, masing-masing bernama Tamlikha, Miksalmina, dan Mikhaslimina. Adapun tiga orang pembantu yang berdiri di sebelah kiri, masing-masing bernama Martelius, Casitius dan Sidemius. Raja selalu berunding dengan mereka mengenai segala urusan. Tiap hari setelah raja duduk dalam serambi istana dikerumuni oleh semua hulubalang dan para punggawa, masuklah tiga orang pelayan menghadap raja. Seorang diantaranya membawa piala emas penuh berisi wewangian murni. Seorang lagi membawa piala perak penuh berisi air sari bunga. Sedang yang seorangnya lagi membawa seekor burung. Orang yang membawa burung ini kemudian mengeluarkan suara isyarat, lalu burung itu terbang di atas piala yang berisi air sari bunga. Burung itu berkecimpung di dalamnya dan setelah itu ia mengibas-ngibaskan sayap serta bulunya, sampai sari-bunga ituhabis dipercikkan ke semua tempat sekitarnya. Kemudian si pembawa burung tadi mengeluarkan suara isyarat lagi. Burung itu terbang pula. Lalu hinggap di atas piala yang berisi wewangian murni. Sambil berkecimpung di dalamnya,burung itu mengibas-ngibaskan sayap dan bulunya, sampai wewangian murni yang ada dalam piala itu habis dipercikkan ke tempat sekitarnya. Pembawa burung itu memberi isyarat suara lagi. Burung itu lalu terbang dan hinggap di atas mahkota raja, sambil membentangkan kedua sayap yang harum semerbak di atas kepala raja. Demikianlah raja itu berada di atas singgasana kekuasaan selama tiga puluh tahun. Selama itu ia tidak pernah diserang penyakit apa pun, tidak pernah merasa pusing kepala, sakit perut, demam, berliur, berludah atau pun beringus. Setelah sang raja merasa diri sedemikian kuat dan sehat, ia mulai congkak, durhaka dan dzalim. Ia mengaku-aku diri sebagai “tuhan” dan tidak mau lagi mengakui adanya Allah s.w.t. Raja itu kemudian memanggil orang-orang terkemuka dari rakyatnya. Barang siapa yang taat dan patuh kepadanya, diberi pakaian dan berbagai macam hadiah lainnya. Tetapi barang siapa yang tidak mau taat atau tidak bersedia mengikuti kemauannya, ia akan segera dibunuh. Oleh sebab itu semua orang terpaksa mengiakan kemauannya. Dalam masa yang cukup lama, semua orang patuh kepada raja itu, sampai ia disembah dan dipuja. Mereka tidak lagi memuja dan menyembah Allah s.w.t. Pada suatu hari perayaan ulang-tahunnya, raja sedang duduk di atas singgasana mengenakan mahkota di atas kepala, tiba-tiba masuklah seorang hulubalang memberi tahu, bahwa ada balatentara asing masuk menyerbu ke dalam wilayah kerajaannya, dengan maksud hendak melancarkan peperangan terhadap raja. Demikian sedih dan bingungnya raja itu, sampai tanpa disadari mahkota yang sedang dipakainya jatuh dari kepala. Kemudian raja itu sendiri jatuh terpelanting dari atas singgasana. Salah seorang pembantu yang berdiri di sebelah kanan –seorang cerdas yang bernama Tamlikha– memperhatikan keadaan sang raja dengan sepenuh fikiran. Ia berfikir, lalu berkata di dalam hati: “Kalau Diqyanius itu benar-benar tuhan sebagaimana menurut pengakuannya, tentu ia tidak akan sedih, tidak tidur, tidak buang air kecil atau pun air besar. Itu semua bukanlah sifat-sifat Tuhan.” Enam orang pembantu raja itu tiap hari selalu mengadakan pertemuan di tempat salah seorang dari mereka secara bergiliran. Pada satu hari tibalah giliran Tamlikha menerima kunjungan lima orang temannya. Mereka berkumpul di rumah Tamlikha untuk makan dan minum, tetapi Tamlikha sendiri tidak ikut makan dan minum. Teman-temannya bertanya: “Hai Tamlikha, mengapa engkau tidak mau makan dan tidak mau minum?” “Teman-teman,” sahut Tamlikha, “hatiku sedang dirisaukan oleh sesuatu yang membuatku tidak ingin makan dan tidak ingin minum, juga tidak ingin tidur.”
Teman-temannya mengejar: “Apakah yang merisaukan hatimu, hai Tamlikha?”
“Sudah lama aku memikirkan soal langit,” ujar Tamlikha menjelaskan. “Aku lalu bertanya pada diriku sendiri: ’siapakah yang mengangkatnya ke atas sebagai atap yang senantiasa aman dan terpelihara, tanpa gantungan dari atas dan tanpa tiang yang menopangnya dari bawah? Siapakah yang menjalankan matahari dan bulan di langit itu? Siapakah yang menghias langit itu dengan bintang-bintang bertaburan?’ Kemudian kupikirkan juga bumi ini: ‘Siapakah yang membentang dan menghamparkan-nya di cakrawala? Siapakah yang menahannya dengan gunung-gunung raksasa agar tidak goyah, tidak goncang dan tidak miring?’ Aku juga lama sekali memikirkan diriku sendiri: ‘Siapakah yang mengeluarkan aku sebagai bayi dari perut ibuku? Siapakah yang memelihara hidupku dan memberi makan kepadaku? Semuanya itu pasti adayang membuat, dan sudah tentu bukan Diqyanius’…” Teman-teman Tamlikha lalu bertekuk lutut di hadapannya. Dua kaki Tamlikha diciumi sambil berkata: “Hai Tamlikha dalam hati kami sekarang terasa sesuatu seperti yang ada di dalam hatimu. Oleh karena itu, baiklah engkau tunjukkan jalan keluar bagi kita semua!” “Saudara-saudara,” jawab Tamlikha, “baik aku maupun kalian tidak menemukan akal selain harus lari meninggalkan raja yang dzalim itu, pergi kepada Raja pencipta langit dan bumi!” “Kami setuju dengan pendapatmu,” sahut teman-temannya. Tamlikha lalu berdiri, terus beranjak pergi untuk menjual buah kurma, dan akhirnya berhasil mendapat uang sebanyak 3 dirham. Uang itu kemudian diselipkan dalam kantong baju. Lalu berangkat berkendaraan kuda bersama-sama dengan lima orang temannya.
Setelah berjalan 3 mil jauhnya dari kota, Tamlikha berkata kepada teman-temannya: “Saudara-saudara, kita sekarang sudah terlepas dari raja dunia dan dari kekuasaannya. Sekarang turunlah kalian dari kuda dan marilah kita berjalan kaki. Mudah-mudahan Allah akan memudahkan urusan kita serta memberikan jalan keluar.” Mereka turun dari kudanya masing-masing. Lalu berjalan kaki sejauh 7 farsakh, sampai kaki mereka bengkak berdarah karena tidak biasa berjalan kaki sejauh itu. Tiba-tiba datanglah seorang penggembala menyambut mereka. Kepada penggembala itu mereka bertanya: “Hai penggembala, apakah engkau mempunyai air minum atau susu?” “Aku mempunyai semua yang kalian inginkan,” sahut penggembala itu. “Tetapi kulihat wajah kalian semuanya seperti kaum bangsawan. Aku menduga kalian itu pasti melarikan diri. Coba beritahukan kepadaku bagaimana cerita perjalanan kalian itu!”
“Ah…, susahnya orang ini,” jawab mereka. “Kami sudah memeluk suatu agama, kami tidak boleh berdusta. Apakah kami akan selamat jika kami mengatakan yang sebenarnya?”
“Ya,” jawab penggembala itu. Tamlikha dan teman-temannya lalu menceritakan semua yang terjadi pada diri mereka. Mendengar cerita mereka, penggembala itu segera bertekuk lutut di depan mereka, dan sambil menciumi kaki mereka, ia berkata: “Dalam hatiku sekarang terasa sesuatu seperti yang ada dalam hati kalian. Kalian berhenti sajalah dahulu di sini. Aku hendak mengembalikan kambing-kambing itu kepada pemiliknya. Nanti aku akan segera kembali lagi kepada kalian.” Tamlikha bersama teman-temannya berhenti. Penggembala itu segera pergi untuk mengembalikan kambing-kambing gembalaannya. Tak lama kemudian ia datang lagi berjalan kaki, diikuti oleh seekor anjing miliknya.” Waktu cerita Imam Ali sampai di situ, pendeta Yahudi yang bertanya melonjak berdiri lagi sambil berkata: “Hai Ali, jika engkau benar-benar tahu, coba sebutkan apakah warna anjing itu dan siapakah namanya?”
“Hai saudara Yahudi,” kata Ali bin Abi Thalib memberitahukan, “kekasihku Muhammad Rasul Allah s.a.w. menceritakan kepadaku, bahwa anjing itu berwarna kehitam-hitaman dan bernama Qithmir. Ketika enam orang pelarian itu melihat seekor anjing, masing-masing saling berkata kepada temannya: kita khawatir kalau-kalau anjing itu nantinya akan membongkar rahasia kita! Mereka minta kepada penggembala supaya anjing itu dihalau saja dengan batu.
Anjing itu melihat kepada Tamlikha dan teman-temannya, lalu duduk di atas dua kaki belakang, menggeliat, dan mengucapkan kata-kata dengan lancar dan jelas sekali: “Hai orang-orang, mengapa kalian hendak mengusirku, padahal aku ini bersaksi tiada tuhan selain Allah, tak ada sekutu apa pun bagi-Nya. Biarlah aku menjaga kalian dari musuh, dan dengan berbuat demikianaku mendekatkan diriku kepada Allah s.w.t.” Anjing itu akhirnya dibiarkan saja. Mereka lalu pergi. Penggembala tadi mengajak mereka naik ke sebuah bukit. Lalu bersama mereka mendekati sebuah gua.” Pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu, bangun lagi dari tempat duduknya sambil berkata: “Apakah nama gunung itu dan apakah nama gua itu?!”
Imam Ali menjelaskan: “Gunung itu bernama Naglus dan nama gua itu ialah Washid, atau di sebut juga dengan nama Kheram!” Ali bin Abi Thalib meneruskan ceritanya: secara tiba-tiba di depan gua itu tumbuh pepohonan berbuah dan memancur mata-air deras sekali. Mereka makan buah-buahan dan minum air yang tersedia di tempat itu. Setelah tiba waktu malam, mereka masuk berlindung di dalam gua. Sedang anjing yang sejak tadi mengikuti mereka, berjaga-jaga ndeprok sambil menjulurkan dua kaki depan untuk menghalang-halangi pintu gua. Kemudian Allah s.w.t. memerintahkan Malaikat maut supaya mencabut nyawa mereka. Kepada masing-masing orang dari mereka Allah s.w.t. mewakilkan dua Malaikat untuk membalik-balik tubuh mereka dari kanan ke kiri. Allah lalu memerintahkan matahari supaya pada saat terbit condong memancarkan sinarnya ke dalam gua dari arah kanan, dan pada saat hampir terbenam supaya sinarnya mulai meninggalkan mereka dari arah kiri.
Suatu ketika waktu raja Diqyanius baru saja selesai berpesta ia bertanya tentang enam orang pembantunya. Ia mendapat jawaban, bahwa mereka itu melarikan diri. Raja Diqyanius sangat gusar. Bersama 80.000 pasukan berkuda ia cepat-cepat berangkat menyelusuri jejak enam orang pembantu yang melarikan diri. Ia naik ke atas bukit, kemudian mendekati gua. Ia melihat enam orang pembantunya yang melarikan diri itu sedang tidur berbaring di dalam gua. Ia tidak ragu-ragu dan memastikan bahwa enam orang itu benar-benar sedang tidur.
Kepada para pengikutnya ia berkata: “Kalau aku hendak menghukum mereka, tidak akan kujatuhkan hukuman yang lebih berat dari perbuatan mereka yang telah menyiksa diri mereka sendiri di dalam gua. Panggillah tukang-tukang batu supaya mereka segera datang ke mari!”
Setelah tukang-tukang batu itu tiba, mereka diperintahkan menutup rapat pintu gua dengan batu-batu dan jish (bahan semacam semen). Selesai dikerjakan, raja berkata kepada para pengikutnya: “Katakanlah kepada mereka yang ada di dalam gua, kalau benar-benar mereka itu tidak berdusta supaya minta tolong kepada Tuhan mereka yang ada di langit, agar mereka dikeluarkan dari tempat itu.”
Dalam guha tertutup rapat itu, mereka tinggal selama 309 tahun.
Setelah masa yang amat panjang itu lampau, Allah s.w.t. mengembalikan lagi nyawa mereka. Pada saat matahari sudah mulai memancarkan sinar, mereka merasa seakan-akan baru bangun dari tidurnya masing-masing. Yang seorang berkata kepada yang lainnya: “Malam tadi kami lupa beribadah kepada Allah, mari kita pergi ke mataair!”
Setelah mereka berada di luar gua, tiba-tiba mereka lihat mataair itu sudah mengering kembali dan pepohonan yang ada pun sudah menjadi kering semuanya. Allah s.w.t. membuat mereka mulai merasa lapar. Mereka saling bertanya: “Siapakah di antara kita ini yang sanggup dan bersedia berangkat ke kota membawa uang untuk bisa niendapatkan makanan? Tetapi yang akan pergi ke kota nanti supaya hati-hati benar, jangan sampai membeli makanan yang dimasak dengan lemak-babi.” Tamlikha kemudian berkata: “Hai saudara-saudara, aku sajalah yang berangkat untuk mendapatkan makanan. Tetapi, hai penggembala, berikanlah bajumu kepadaku dan ambillah bajuku ini!” Setelah Tamlikha memakai baju penggembala, ia berangkat menuju ke kota. Sepanjang jalan ia melewati tempat-tempat yang sama sekali belum pernah dikenalnya, melalui jalan-jalan yang belum pernah diketahui. Setibanya dekat pintu gerbang kota, ia melihat bendera hijau berkibar di angkasa bertuliskan: “Tiada Tuhan selain Allah dan Isa adalah Roh Allah.” Tamlikha berhenti sejenak memandang bendera itu sambil mengusap-usap mata, lalu berkata seorang diri: “Kusangka aku ini masih tidur!” Setelah agak lama memandang dan mengamat-amati bendera, ia meneruskan perjalanan memasuki kota. Dilihatnya banyak orang sedang membaca Injil. Ia berpapasan dengan orang-orang yang belum pernah dikenal. Setibanya di sebuah pasar ia bertanya kepada seorang penjaja roti: “Hai tukang roti, apakah nama kota kalian ini?”
“Aphesus,” sahut penjual roti itu.“Siapakah nama raja kalian?” tanya Tamlikha lagi. “Abdurrahman,” jawab penjual roti. “Kalau yang kaukatakan itu benar,” kata Tamlikha, “urusanku ini sungguh aneh sekali! Ambillah uang ini dan berilah makanan kepadaku!”
Melihat uang itu, penjual roti keheran-heranan. Karena uang yang dibawa Tamlikha itu uang zaman lampau, yang ukurannya lebih besar dan lebih berat.
Pendeta Yahudi yang bertanya itu kemudian berdiri lagi, lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib: “Hai Ali, kalau benar-benar engkau mengetahui, coba terangkan kepadaku berapa nilai uang lama itu dibanding dengan uang baru!” Imam Ali menerangkan: “Kekasihku Muhammad Rasul Allah s.a.w. menceritakan kepadaku, bahwa uang yang dibawa oleh Tamlikha dibanding dengan uang baru, ialah tiap dirham lama sama dengan sepuluh dan dua pertiga dirham baru!”
Imam Ali kemudian melanjutkan ceritanya: Penjual Roti lalu berkata kepada Tamlikha: “Aduhai, alangkah beruntungnya aku! Rupanya engkau baru menemukan harta karun! Berikan sisa uang itu kepadaku! Kalau tidak, engkau akan kuhadapkan kepada raja!”
“Aku tidak menemukan harta karun,” sangkal Tamlikha. “Uang ini kudapat tiga hari yang lalu dari hasil penjualan buah kurma seharga tiga dirham! Aku kemudian meninggalkan kota karena orang-orang semuanya menyembah Diqyanius!” Penjual roti itu marah. Lalu berkata: “Apakah setelah engkau menemukan harta karun masih juga tidak rela menyerahkan sisa uangmu itu kepadaku? Lagi pula engkau telah menyebut-nyebut seorang raja durhaka yang mengaku diri sebagai tuhan, padahal raja itu sudah mati lebih dari 300 tahun yang silam! Apakah denganbegitu engkau hendak memperolok-olok aku?” Tamlikha lalu ditangkap. Kemudian dibawa pergi menghadap raja. Raja yang baru ini seorang yang dapat berfikir dan bersikap adil. Raja bertanya kepada orang-orang yang membawa Tamlikha: “Bagaimana cerita tentang orang ini?” “Dia menemukan harta karun,” jawab orang-orang yang membawanya.
Kepada Tamlikha, raja berkata: “Engkau tak perlu takut! Nabi Isa a.s. memerintahkan supaya kami hanya memungut seperlima saja dari harta karun itu. Serahkanlah yang seperlima itu kepadaku, dan selanjutnya engkau akan selamat.”
Tamlikha menjawab: “Baginda, aku sama sekali tidak menemukan harta karun! Aku adalah penduduk kota ini!” Raja bertanya sambil keheran-heranan: “Engkau penduduk kota ini?”
“Ya. Benar,” sahut Tamlikha. “Adakah orang yang kau kenal?” tanya raja lagi.“Ya, ada,” jawab Tamlikha.“Coba sebutkan siapa namanya,” perintah raja.
Tamlikha menyebut nama-nama kurang lebih 1000 orang, tetapi tak ada satu nama pun yang dikenal oleh raja atau oleh orang lain yang hadir mendengarkan. Mereka berkata: “Ah…, semua itu bukan nama orang-orang yang hidup di zaman kita sekarang. Tetapi, apakah engkau mempunyai rumah di kota ini?” “Ya, tuanku,” jawab Tamlikha. “Utuslah seorang menyertai aku!” Raja kemudian memerintahkan beberapa orang menyertai Tamlikha pergi. Oleh Tamlikha mereka diajak menuju ke sebuah rumah yang paling tinggi di kota itu. Setibanya di sana, Tamlikha berkata kepada orang yang mengantarkan: “Inilah rumahku!”
Pintu rumah itu lalu diketuk. Keluarlah seorang lelaki yang sudah sangat lanjut usia. Sepasang alis di bawah keningnya sudah sedemikian putih dan mengkerut hampir menutupi mata karena sudah terlampau tua. Ia terperanjat ketakutan, lalu bertanya kepada orang-orang yang datang: “Kalian ada perlu apa?”
Utusan raja yang menyertai Tamlikha menyahut: “Orang muda ini mengaku rumah ini adalah rumahnya!” Orang tua itu marah, memandang kepada Tamlikha. Sambil mengamat-amati ia bertanya: “Siapa namamu?” “Aku Tamlikha anak Filistin!”
Orang tua itu lalu berkata: “Coba ulangi lagi!” Tamlikha menyebut lagi namanya. Tiba-tiba orang tua itu bertekuk lutut di depan kaki Tamlikha sambil berucap: “Ini adalah datukku! Demi Allah, ia salah seorang di antara orang-orang yang melarikan diri dari Diqyanius, raja durhaka.” Kemudian diteruskannya dengan suara haru: “Ia lari berlindung kepada Yang Maha Perkasa, Pencipta langit dan bumi. Nabi kita, Isa as., dahulu telah memberitahukan kisah mereka kepada kita dan mengatakan bahwa mereka itu akan hidup kembali!”
Peristiwa yang terjadi di rumah orang tua itu kemudian di laporkan kepada raja. Dengan menunggang kuda, raja segera datang menuju ke tempat Tamlikha yang sedang berada di rumah orang tua tadi. Setelah melihat Tamlikha, raja segera turun dari kuda. Oleh raja Tamlikha diangkat ke atas pundak, sedangkan orang banyak beramai-ramai menciumi tangan dan kaki Tamlikha sambil bertanya-tanya: “Hai Tamlikha, bagaimana keadaan teman-temanmu?”
Kepada mereka Tamlikha memberi tahu, bahwa semua temannya masih berada di dalam gua.
“Pada masa itu kota Aphesus diurus oleh dua orang bangsawan istana. Seorang beragama Islam dan seorang lainnya lagi beragama Nasrani. Dua orang bangsawan itu bersama pengikutnya masing-masing pergi membawa Tamlikha menuju ke gua,” demikian Imam Ali melanjutkan ceritanya. Teman-teman Tamlikha semuanya masih berada di dalam gua itu. Setibanya dekat gua, Tamlikha berkata kepada dua orang bangsawan dan para pengikut mereka: “Aku khawatir kalau sampai teman-temanku mendengar suara tapak kuda, atau gemerincingnya senjata. Mereka pasti menduga Diqyanius datang dan mereka bakal mati semua. Oleh karena itu kalian berhenti saja di sini. Biarlah aku sendiri yang akan menemui dan memberitahu mereka!”
Semua berhenti menunggu dan Tamlikha masuk seorang diri ke dalam gua. Melihat Tamlikha datang, teman-temannya berdiri kegirangan, dan Tamlikha dipeluknya kuat-kuat. Kepada Tamlikha mereka berkata: “Puji dan syukur bagi Allah yang telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanius!” Tamlikha menukas: “Ada urusan apa dengan Diqyanius? Tahukah kalian, sudah berapa lamakah kalian tinggal di sini?” “Kami tinggal sehari atau beberapa hari saja,” jawab mereka. “Tidak!” sangkal Tamlikha. “Kalian sudah tinggal di sini selama 309 tahun! Diqyanius sudah lama meninggal dunia! Generasi demi generasi sudah lewat silih berganti, dan penduduk kota itu sudah beriman kepada Allah yang Maha Agung! Mereka sekarang datang untuk bertemu dengan kalian!” Teman-teman Tamlikha menyahut: “Hai Tamlikha, apakah engkau hendak menjadikan kami ini orang-orang yang menggemparkan seluruh jagad?”
“Lantas apa yang kalian inginkan?” Tamlikha balik bertanya.“Angkatlah tanganmu ke atas dan
kami pun akan berbuat seperti itu juga,” jawab mereka. Mereka bertujuh semua mengangkat tangan ke atas, kemudian berdoa: “Ya Allah, dengan kebenaran yang telah Kau perlihatkan kepada kami tentang keanehan-keanehan yang kami alami sekarang ini, cabutlah kembali nyawa kami tanpa sepengetahuan orang lain!” Allah s.w.t. mengabulkan permohonan mereka. Lalu memerintahkan Malaikat maut mencabut kembali nyawa mereka. Kemudian Allah s.w.t. melenyapkan pintu gua tanpa bekas. Dua orang bangsawan yang menunggu-nunggu segera maju mendekati gua, berputar-putar selama tujuh hari untuk mencari-cari pintunya, tetapi tanpa hasil. Tak dapat ditemukan lubang atau jalan masuk lainnya ke dalam gua. Pada saat itu dua orang bangsawan tadi menjadi yakin tentang betapa hebatnya kekuasaan Allah s.w.t. Dua orang bangsawan itu memandang semua peristiwa yang dialami oleh para penghuni gua, sebagai peringatan yang diperlihatkan Allah kepada mereka. Bangsawan yang beragama Islam lalu berkata: “Mereka mati dalam keadaan memelukagamaku! Akan kudirikan sebuah tempat ibadah di pintu guha itu.” Sedang bangsawan yang beragama Nasrani berkata pula: “Mereka mati dalam keadaan memeluk agamaku! Akan kudirikan sebuah biara di pintu gua itu.”
Dua orang bangsawan itu bertengkar, dan setelah melalui pertikaian senjata, akhirnya bangsawan Nasrani terkalahkan oleh bangsawan yang beragama Islam. Dengan terjadinya peristiwa tersebut, maka Allah berfirman, yang artinya: “Orang-orang yang telah memenangkan urusan mereka berkata: ‘Kami hendak mendirikan sebuah rumah peribadatan di atas mereka’…” (S. Al Kahfi: 21). Sampai di situ Imam Ali bin Abi Thalib berhenti menceritakan kisah para penghuni gua. Kemudian berkata kepada pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu: “Itulah, hai Yahudi, apa yang telah terjadi dalam kisah mereka. Demi Allah, sekarang aku hendak bertanya kepadamu, apakah semua yang kuceritakan itu sesuai dengan apa yang tercantum dalam Taurat kalian?” Pendeta Yahudi itu menjawab: “Ya Abal Hasan, engkau tidak menambah dan tidak mengurangi, walau satu huruf pun! Sekarang engkau jangan menyebut diriku sebagai orang Yahudi, sebab aku telah bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah serta Rasul-Nya. Aku pun bersaksi juga, bahwa engkau orang yang paling berilmu di kalangan ummat ini!”
Demikianlah hikayat tentang para penghuni gua (Ashhabul Kahfi), kutipan dari kitab Qishasul Anbiya yang tercantum dalam kitab Fadha ‘ilul Khamsah Minas Shihahis Sittah, tulisan As Sayyid Murtadha Al Huseiniy Al Faruz Aabaad, dalam menunjukkan banyaknya ilmu pengetahuan yang diperoleh Imam Ali bin Abi Thalib dari Rasul Allah s.a.w.

Kamis, 25 Februari 2010

Rasa sayangku kepada sang ayah telah tiada

Softskill: Interaksi Manusia dan Komputer
By : fauziah


ayah ampunin dosa kami semua.doakan kami dunia akhirat Dari kecil sehinga dewasa kau menyagkan dan sering memanja menanamkan iman menyamaikan takwa mengajarkan memanja mengajak kami memuliakan agama.ayah pengorbanan jiwa dan berkorbankan harta semoga allah tingikan derajatmu. sebelum nyawa menigalkan jasad sebelum surya terbit di barat kau amanakah alquran dan sunah jadi panduan di akhir zaman belainmu masi aku terasa ya allah tepatkanlah mereka di syurga.Kami cintakan allah kami sayangi rosul kami sayangkan ayah kami sayangi ibu.Ayah ibu ampunin dosa kami semua ayah ibu doakan kami kami dunia dan akhirat. Walaupun aku tidak pernah melihat wajamu rasa sayangku masi sampai aku beranjak dewasa semoga allah menyagimu di akhirat bersama orang – orang soleh. Aku bersykur mempunyai ayah sepertimu mencintaiku menyagiku walaupun kita tidak bisa bertemu lagi kau selalu dihatiku sang ayah tercinta

Penjelasan sistem interaktif yang mempunyai daya guna yang tinggi

tugas 2 softskill : Interaksi Manusia Dan komputer
bye : fauziah

melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat mendayagunakan kekayaan dan lingkungan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk menunjang kesejahteraan dan meningkatkan kualitas kehidupannya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mendorong terjadinya globalisasi kehidupan manusia karena manusia semakin mampu mengatasi dimensi jarak dan waktu dalam kehidupannya interaktif adalah salah satu media interaktif yang bisa terbilang baru. Media ini sebenarnya merupakan pengembangan dari teknologi internet yang akhir-akhir ini berkembang pesat. Sebagaimana dimaklumi bahwa teknologi internet saat ini menjadi salah satu tolok ukur majunya suatu perusahaan. mengingat internet memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan media lain. Media ini demikian mudah digunakan, memiliki kecepatan tinggi, dan yang paling penting bahwa internet memiliki jaringan yang mendunia.Berkembangnya internet ini tidak lepas dari perkembangan teknologi PC (Personal Computer) dan software yang dari tahun ke tahun semakin canggih. Terlebih lagi setelah diperkenalkannya teknologi multimedia pada era tahun Hal ini yang menjadikan adanya korelasi antara internet dan CD Interaktif. Media pembelajaran saat ini sudah semakin beragam, mulai dari media konvensional seperti buku dan alat peraga tradisional sampai dengan media modern audio visual berupa kaset tape, VCD (Video Compact Disk), maupun alat paraga modern lainnya. Dengan beragam media tersebut, maka suatu sistem pembelajaran yang dapat menghadirkan suasana menyenangkan mutlak diperlukan. Oleh karena itu tidak salah jika CD Interaktif merupakan salah satu alternatif media yang dapat menjawab kebutuhan tersebut menurut saya kelebihan yang tinggi dari berinteraktif yang tingi adalah Penggunanya bisa berinteraksi dengan program computer .Menambah pengetahuan. Pengetahuan yang dimaksud adalah materi pelajaran yang disajikan CD Interaktif Tampilan audio visual yang menarik. Kelebihan pertama yang menyebutkan bahwa penggunanya bisa berinteraksi dengan komputer adalah bahwa dalam CD Interaktif terdapat menu-menu khusus yang dapat diklik oleh user untuk memunculkan informasi berupa audio, visual maupun fitur lain yang diinginkan oleh pengguna. Kemudian yang kedua adalah menambah pengetahuan. Pengetahuan di sini adalah materi pembelajaran yang dirancang kemudahannya dalam CD Interaktif bagi pengguna. Kelebihan ketiga adalah tampilan audio visual yang menarik. Menarik di sini tentu saja jika dibandingkan dengan media konvensional seperti buku atau media dua dimensi lainnya. Kemenarikan di sini utamanya karena sistem interaksi yang tidak dimiliki oleh media cetak (buku) maupun media elektronik lain (film TV, audio). Sistem yang interaktif dibentuk oleh teknik penyajian halaman-halaman pada layar monitor yang akan diakses oleh oeleh pemakai. Untuk membuat halaman Multimedia interaktif yang interaktif, faktor-faktor berikut perlu mendapatkan perhatian. pemakai dapat menggunakan sistem secara mudah karena sistem mudah dipelajari dan membangkitkan sikap positif setelah berinteraksi.



Rabu, 24 Februari 2010

Manfaat adanya toleransi dalam beragama

Softskill: Interaksi Manusia dan Komputer
By : fauziah

Di berbagi suku dan pulau kita mempunyai bermacam agama dan bahasa yang berbeda satu sama lain.maka dari itu sangatlah penting hormat menghormati antara agama satu sama lain sesuai dengan kepecayaan yang di anut.Ada berberapa agama yang di anut dan di percayakan yaitu agama islam,Kristen,hindu,buda sangatlah penting menghargai agama satu sama lain dengan mempererat tali persaudaraan antara suku – suku lain dan perbedaan agama lain kita tetap 1 kewargaan Indonesia.Negara yang makmur yang tentaram tidak ada perbedaan agama dan kesalah pahaman antara agama yang satu dengan yang lain atau keributan apalagi menyebabkan bom dan kerusuhan akibat kesalah pahaman antar satu sama lain. Dan menyebabkan koraban akibat kesalah pahaman Maka dari itu sangatlah penting kita menumbuhkan rasa saling menghargai antara agama sesuai kepecayaan yang di anut.
Keanekaragaman itu bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan. Dari perbedaanperbedaan
itu seharusnya kita memiliki tujuan dan cita-cita perjuangan yang sama, yaitu
mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual tentram dan damai berdasarkan Pancasila. Apalagi situasi negara kita sedang menata kehidupan yang lebih baik, melakukan reformasi di semua bidang menuju Indonesia Baru yang demokratis adil dan makmur . Toleransi sejati didasarkan pada sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani dan keyakinan serta keikhlasan sesama apapun agama, suku, golongan, ideologi, atau
pandangannya.. Toleransi antar umat beragama bila kita bina dengan baik akan dapat menumbuhkan sikap hormat menghormati antar pemeluk agama sehingga tercipta suasana yang tenang, Contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama dapat kita lihat seperti:
a. membangun jembatan,
b. memperbaiki tempat-tempat umum,
c. membantu orang yang kena musibah banjir,
d. membantu korban kecelakaan lalu-lintas.damai dan tenteram dalam kehidupan beragama termasuk dalam melaksanakan ibadat
sesuai dengan agama dan keyakinannya Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita wujudkan dalam kegiatan yang bersifat social kemasyarakatan dan tidak menyinggung keyakinan agama masing-masing. Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa agama yang satu dan agama yang
lainnya dicampuradukkan. Jadi sekali lagi melalui toleransi ini diharapkan terwujud
ketenangan, ketertiban, serta keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan
keyakinan masing-masing. Dengan sikap saling menghargai dan saling menghormati
itu, akan terbina peri kehidupan yang rukun, tertib, dan damai.
telah dijelaskan bahwa sikap toleransi tidak berarti membenarkan
orang lain berpendapat lain yang tidak sesuai dengan hak asasi, karena pengertian
toleransi itu sendiri juga berarti suatu sikap perbuatan yang dilandasi oleh kasih sayang
sesama manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, sudah pasti memerlukan orang
lain. Contoh: sebagian rezeki kita, datang lewat rezeki orang lain. Sebagian dari
keberlangsungan kehidupan kita, bergantung pada keberadaan orang lain. Sebagian
dari kesuksesan kita, bertumpu kepada kesuksesan orang lain. Adakah yang bisa hidup
sendiri di dunia ini tanpa orang lain? Sulit, bahkan mustahil.
Dalam kaitan dengan baik buruknya perilaku kita, ketergantungan itu juga ada. Setidaknya,kita perlu bantuan orang lain untuk menjadi baik, minimal sebagai mitra, sahabat, atausaudara yang mengingatkan di kala kita lalai, yang menuntun kita saat kita tersesat,yang membimbing kita ketika kita kebingungan. Demikian pula Anda sebagai seorang siswa secara tidak langsung sering mendapatkan
kasih sayang baik dari guru Anda maupun dari kedua orangtua, Norma agama mengajarkan kepada manusia untuk berbuat kebajikan kepada sesama
karena manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki harkat dan martabat sama
serta memiliki akal dan budi yang mulia. Dengan akal dan budinya, manusia wajib menjalin hubungan baik dengan lingkungan hidupnya, dengan sikap saling menghormati dan saling mengasihi. Setiap manusia dikaruniai hak-hak asasi yang harus dihormati oleh
orang lain.Manusia yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa akan selalu berbuat baik dan bersikap toleran terhadap manusia lain.

Selasa, 23 Februari 2010

KRISIS YANG MELANDA IBU KOTA JAKARTA

Softskill: Interaksi Manusia dan Komputer
By : fauziah

banyak orang kelaparan dan busung lapar akibat krisis moneter yang serba mahal kebutuhan hidup terutama ibukota Jakarta banyak sekali gembel dan pemulung yang berkeliaran di jalan sebagai pengemis untuk sesuap nasi.
Mengapa banyak sekali di ibukota Jakarta para anak jalanan yang putus sekolah akibat mahalnya biaya pendidikan. Banyak sekali penduduk daerah yang mengadu nasip di Jakarta dengan alasan banyak sekali peluang mendapat perkerjaan di Jakarta ternyata tidak semudah itu banyaknya orang yang melamar kerja dan kurangnya bagian lapangan kerja dan akhirnya banyak pengaguran di kota Jakarta . meraja relanya tingkat kejahatan perampokan di mana – mana pemerasan dll. Semua itu akibat krisis yang selalu melanda ibukota Jakarta. Banyak sekali dampak yang kita rasakan. Serba mahal untuk memperoleh sesuatu.pemerintah juga mengadakan subsidi untuk mengurangkan beban rakyat yang kurang mampu untuk nmeringankan beban rakyat miskin. Penuh penduduk juga bisa mengakibatkan tingkatnya kemiskinan di ibukota. Dengan penuhnya penduduk kurangnya penghasilan maka dari itu pemerintah mengadakan progam kb(keluarga berencana) untuk mengurangi padatnya penduduk. Dan mengurangi kemiskinan.
Bagaimana kita agar terhindar dari krisis dan kemiskinan.
- berkerja keras dan berusaha.
- Mempunyai penghasilan yang tetap
- Bersikab optimis untuk melakukan perkerjaan
- Berkerja pantang menyerah untuk masa depan
- Gunakan progam kb untuk mengurangi kepadatan penduduk
- Menyediakan banyak lapangan kerja
- Meciptakan sebuah kreatif dan ide yang menghasilkan
- Penghasilan lebih besar dari pengeluaran
- Bersifat hemat dan bisa meminet keungan.
- Lakukan hal yang bermanfaat
Ciptakan ibukota Jakarta menjadi kota yang bersih dan aman dan bebas dari kemiskinan dengan melakukan trik – trik di atas. Kota Jakarta kota yang indah bebas dari kejahatan dengan banyaknya orang media perkerjaan maka kurangnya tingkat kejahatn.
Bagaimana menciptakan ibu kota Jakarta agar terhindar dari kemiskinan
langkah jangka menengah dan panjang yang berada pada tataran makro ekonomi-politik. Kedua langkah ini meliputi upaya-upaya seperti: kebijakan permukiman dan perumahan yang mengfasilitasi pembauran etnis seperti perumahan rakyat yang murah dan rumah susun yang murah; penguatan ekonomi rakyat yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan terutama untuk para remaja dan pemuda angkatan kerja baru yang terus bertambah. Langkah-langkah strategis dalam penanganan masalah anak-anak, remaja dan pemuda ini adalah salah satu langkah kunci agar Jakarta dapat terhindar dari proses pembengkakan proporsi penjarah dan perusuh di masa depan.

Cerpen perjalanan seorang pemuda untuk memperoleh ilmu

Softskill: Interaksi Manusia dan Komputer
By : fauziah


Hiduplah sebuah keluarga yang hidup serba sederhana di bukit sebuah desa.seorang pemuda bernama iman tingal di sebuah desa dengan 4 bersaudara.iman adalah anak pertama dari 2 bersaudara iman adalah tulang pungung keluarga karena bapak iman yang sudah tua tidak bisa kerja lagi hanya iman yang bisa membantu adik dan ibu iman.Iman menberanikan diri untuk menigalkan sanak keluarga dan merantau ke luar desa untuk mencari ilmu di pondok pesantren memperoleh bekal agama setelah lulus gelar s1 serjana pendidikan agama di pondok pesantren iman berniat menjadi guru agama yang mepunyai banyak ilmu agama.iman menigalkan bapak iman yang sakit.adik iman dan ibu iman tercinta dengan sedih ibu iman mencium kening anaku tercinta ibu akan selalu mendoakan dirimu iman memberi salam melepas kepergianya.dengan sedih iman menigalkan semua keluarga.iman melewati perjalanan dengan berjalan kaki 1 hari perjalanan melewati bukit dan gunung dan hutan yang iman lewati dengan sabar iman menjalani perjalanan yang sunguh melelahkan untuk memperoleh ilmu yang iman cita – citakan. iman tidak lupa untuk berserah diri pada allah tiba solat waktunya iman solat di hutan dengan beralas daun wudhu dengan air danau dan tidak lupa iman mendokan sanak keluarga yang iman tingalkan terutama bapak iman yang sedang sakit.akhirnya iman sampai di sebuah pondok iman memperoleh banyak bekal ilmu 8 bulan iman belajar di pondok iman mendapat sepucuk surat dari keluarga iman.bahwa bapak iman menigal dunia dan ibu iman sakit – sakitan setelah kepergian bapak iman ibu iman menigal sakit parah.adik tercinta iman mengirim sepucuk surat kaka tersayang adik akan menugu kepulagan kaka tercinta dengan sabar kaka memperoleh ilmu.dengan sedih menteskan air mata iman membaca surat .iman yatim piatu iman dengan sabar melewati ujian ini.iman mondok 3thn sambil mengajar ngaji dan agama para santri. Iman menyisikan uang untuk dikirim ke desa untuk adik iman.tiba iman selesai pendidikan pondok selama 4 thn iman pulang kedesa untuk bertemu adik tercinta iman dengan kaget iman mendapat kabar dari tetaga sebelah kalau adik iman menigal dunia juga jatuh sakit iman pun jatuh lemas di depan pintu. Iman melihat rumahnya di bukit desa yang rindu sanak keluarga ternyata keluarga pergi duluan menghadap sang pencipta.iman hidup sebatang kara di bukit desa iman meraih cita-citanya menjadi guru agama dan memperoleh banyak bekal ilmu yang iman dapat di pondok tidak lupa iman selalu mendoakan kedua orang tuanya dan adik tercinta moga kau bahagia di sisia allah swt amin END.!

Cintaku kepada sang pencipta allah swt

Softskill: Interaksi Manusia dan Komputer
By : fauziah

Aku bersyukur sebagai khalifah dimuka bumi sebagai umat manusia mahluk yang paling sempurna di muka bumi mempunyai akal dan pikiran untuk menentukan mana hal yang baik mana perbuatan yang buruk.
allah ciptakan adam dan hawa sebagai khalifah mahluk yang paling sempurna.banyak sekali kesaan allah swt dengan adanya bumi dan langit berserta isinya .
setiap helai nafasku berhembus aku bersyukur atas nikmatmu yang kau berikan pada aku
cintaku padamu selalu di hatiku allah swt dan nabi ku swt. Hidup di dunia ini hanyalah fatamorgana . hanya sementara kita sebagai umat manusia pasti akan mati dan kembali kepada sang pencipta.tidak ada manusia yang abadi di muka bumi ini. Hanya allah lah yang maha kekal dan abadi. Kerjainlah akhiratmu sebaik – baiknya seolah – olah kamu mati esok hari dan kerjainlah duniamu sebaik- baiknya seolah- olah kamu hidup selamanya. Cintaku padamu sang pencipta sangatlah besar rasa syukur ku padamu aku menjalankan perintahmu dan menjauhkan laranganmu melakukan sunahmu dan menjauhkan dari perbutan yang di larang padamu.allah telah berjanji wahai manusia barang siapa umatku yang melakukan kebaikan dan menjauhi laranganku maka dia akan kelak tingal di rumah ku bersama para orang – orang soleh yaitu surga dan barang siapa yang telah melangar dan melakukan perbuatn mungkar dia akan masuk neraka bersama orang –orang kafir itulah janji tuhan kepada umat manusia. Maka dari itu kita sebagai umat manusia mahluk yang allah ciptakan yang paling sempurna manfaatkan hidupmu dengan sebaik –baiknya melakukan perbuatan yang baik dan menjaga alam lingkungan yang allah ciptakan cinta lingkungan dan selalu bersyukur atas nikmat dan rahmat yang allah berikan kepada kita umat manusia insyaallah kita menjadi orang yang beruntung dan memperoleh rahmat dari sang pencipta amin.

Jumat, 19 Februari 2010

HIKMAH DI BALIK ORANG - ORANG YANG SABAR

softskill: interaksi manusia dan komputer
bye : fauziah

Hakikat Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh.” (Al Fawa’id, hal. 95

“Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah….” (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)
Sabar itu terbagi menjadi tiga macam:
1. Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
2. Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah
3. Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang dialaminya, berupa
Kita ambil contoh dari sikap sabar adalah :
Sabar Dalam Menuntut Ilmu:Syaikh Nu’man mengatakan, “Betapa banyak gangguan yang harus dihadapi oleh seseorang yang berusaha menuntut ilmu. Maka dia harus bersabar untuk menahan rasa lapar, kekurangan harta, jauh dari keluarga dan tanah airnya. Sehingga dia harus bersabar dalam upaya menimba ilmu dengan cara menghadiri pengajian-pengajian, mencatat dan memperhatikan penjelasan serta mengulang-ulang pelajaran dan lain sebagainya.

Kesabaran adalah kunci agar kita selalu ditemani dan dibimbing Allah. Sabar menghantarkan seseorang menjadi manusia sejati, tangguh, elegan, dan bermartabat. Betapa banyak kerusakan yang terjadi akibat manusia tidak bisa bersabar. Banyak kegagalan perencanaan hidup juga diakibatkan karena kurangnya kesabaran.
Allah SWT berfirman, "Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS Fushshilat [41]: 35).
Dengan demikian, bersabarlah. Niscaya kesabaran akan menjemput Anda ke tempat terbaik. Terbaik dalam peruntungan, hasil,
Maka dari itu semua masalah pasti ada solusi dan hikmah dari semua cobaan.
Kita juga bisa ambil sebuah hikmah dari semua cobaan yang kita alami.
Allah berada di orang – orang yang sabar.

Kamis, 18 Februari 2010

interaksi manusia dan komputer

tugas 1 softskill : interaksi manusia komputer
bye :fauziah



Di zaman perkembangan teknologi maju kita sudah banyak tahu apa itu computer banyak sekarang manusia yang membutuhkan teknolgi computer untuk melakukan media informasi yang kita inginkan . bisa mengambil media informasi dengan mengunakan akses internet mudah cepat untuk menghasilkan sebuah informasi. Bannyak sekali manfaat yang kita rasakan antara interaksi manusia dengan computer.
Ambil contoh dalam kehidupan pribadi saya sendiri saya sangat membutuhkan untuk mengerjakan tugas dengan mengunakan computer dari computer saya lebih mudah mengerjakan tugas computer juga bisa di lengkapi media mengakses internet, dapet mepercepat menyelesaikan tugas . Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, internet merupakan gabungan dari banyak komputer (Dekstop PC, Laptop, handphone, gadget, dll) yang terhubung dalam banyak jaringan. Jaringan sendiri adalah gabungan dari beberapa komputer yang saling terhubung dan bisa berkomunikasi. Nah, kumpulan dari jaringan-jaringan di seluruh dunia inilah yang membentuk internet. Ketika Anda menghubungkan perangkat Anda pada jaringan yang ada, misal laptop Anda dikoneksikan dalam jaringan hotspot maka Anda telah menjadi bagian dari internet..Bisa juga kita mendwonlod atau Download merupakan sebuah proses dalam mengunduh file yang ada di internet. Saat kita menelusuri internet, dan kita menemukan sebuah file, baik file gambar, file video, file lagu, file aplikasi, pokoknya apa saja yang kita temukan di internet dapat kita ambil dan mengunduhnya untuk kita gunakan. Istilah tersebut dinamakan download. Cepat lambatnya sebuah proses download tergantung dari kecepatan koneksi yang kita miliki.Sedangkan Upload merupakan kebalikan dari download, yaitu file yang akan kita kirimkan ke suatu tempat yang ada di jagad internet
uplodBrowser adalah sebuah alat yang kita pakai untuk menuju alamat tertentu dalam dunia internet. Browser ini adalah media yang menjembatani antara seseorang dengan data yang dia inginkan yang terdapat dalam sebuah webserver. Browser bertugas untuk memvisualisasikan data-data yang diinginkan oleh orang itu kedalam berbagai bentuk seperti teks tulisan ini, Dengan zaman yang teknologi yang cangih computer sangatlah penting untuk berinteraksi antara manusia dan computer.

Rabu, 17 Februari 2010

Makanan yang baik dan sehat untuk kita kosumsi

sostskill:interaksi manusia dan komputer
bye: fauziah

Banyak makanan yang tidak layak di kosumsi yang di jual para pedagang. Dengan mengunakan bahan pengawet formalin,sepuhan pakaian di pakai untuk perwarna makanan,gula buatan.makanan kadaluarsa yang tetap masi beredar di jual di pasaran.
Banyak para konsumen yang tidak sadar bahwa makanan yang mereka kosumsi pembuatan makanan yang tidak baik untuk kesehatan. Akan menimbulkan penyakit seperti amandal,kanker,batuk - batuk.bahkan ada juga yang menigal dunia akibat keracunan makanan .
Banyak penyakit penyebab utamanya dari makanan yang kita kosumsi.bahkan manusia tidak sadar makanan yang mereka kosumsi tidak baik untuk kesehatan. Para pedagang menjual makanan dengan tidak baik untuk mengolah makanan yang mereka jual akibat faktor ekonomi utamanya dengan bahan makanan mahal seperti gula.minyak goreng.pewarna makanan dll.maka para pedagang memakai bahan yang mereka olah dengan gula buatan,minyak jelantah,pewarna baju.seperti makanan yang mengunakan pewarna warni es sirup yang sering pejual di pasaran,baso,gulali dll.
Factor utama untuk menjaga hidup sehat adalah untuk mekosumsi makanan sehat seperti makanan serat makanan empat sehat lima sempurna.berolahraga tidur yang cukup.hidup sehat baik untuk kesehatan menjaga pola makan yang akan kita kosumsi.
Makanan yang tidak sehat kita kosumsi juga akan berpengaruh untuk kesehatan kita seperti banyak memakan makanan berminyak lemak – lemak yang kita makan kedalam perut kita akan menimbun lemak yang berlebihan tidak baik untuk tubuh seperi kegemukan .kelestrol gula darah naik menimbun di perut.banyak para pemuda mudi kita yang masih muda usianya mempunyai penyakit kolestrol akibat sering mengunakan makanan yang berlemak dan manis – manis . Para diknas kesehatan terjun langsung ke pasaran mencoba makanan yang di jual di pasaran untuk dicoba ke laboratorium ITB.yang akan di uji gizi yang ada di kandungan makan tersebut apakah baik untuk di kosumsi apakah tidak baik untuk di kosumsi .dan meneliti bahan kadungan apa yang di pakai untuk makanan tersebut. Apakah baik untuk kesehatan.apabila tidak baik digunakan bagaimana dapak yang terjadi apabila para kosumen sering mengkosumsi makanan tersebut.
Makanan yang sehat untuk dikosumsi adalah ;
Air
Air merupakan kebutuhan nutririsi yang sangat penting, mengingat kebutuhan air sangat baik untuk tubuh
Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak.
Apabila anak tidak mendapat asupan karbohidrat yang memadai untuk menghasilkan energi, tubuh akan memecah protein dan lemak sebagai cadangan dalam tubuh.
Protein
Protein berguna pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
Protein terdiri dari asam amino esensial dan non esensial.
Apabila jumlah protein berlebihan dalam tubuh maka akan memperburuk insufisensi ginjal.
Apabila kurang jumlahnya dlm tubuh maka akan menyebabkan kelemahan, odem dapat kwashiokor
Komponen protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedele, kacang, buncis, dan padi-padian.
Lemak
Lemak merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkutan vit A,D,E,K yang larut dalam lemak.
Lemak berfungsi sebagai energi, pelindung organ tubuh.
Sumber lemak dapat diperoleh dari susu, mentega, kuning telur, daging, ikan, keju, kacang-kacangan, dan minyak sayur.
Vitamin dan mineral
Vitamin adalah senyawa organik yang digunakan untuk mengkatalisator metabolisme sel yang dapat berguna untuk tumbuh kembang serta mempertahankan organisme.
Vitamin terbagi dalam 2 bagian : vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air adalah vit B dan C yang tidak disimpan dalam tubuh, tapi harus dikomsumsi melalui makanan tertentu. Vit B1 (tiamin) diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat dalam pembentukan energi
Kekurangan vit B1 menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pbl darah dan sel saraf.
Vit B2 (riboflavin) untuk metabolisme karbohidrat,asam amino dan asam lemak.
Kekurangan Vit B2 menyebabakan tubuh merasa lelah sehingga kurang aktif dalam bekerja serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan.
Vit B12 dapat menyebabkan anemia
Vit C : meningkatkan daya tahan tubuh, dan penyerapan zat besi dalam usus.
Vit yang larut dalam lemak : A, D, E, K.
Vit A : penglihatan, reproduksi, dan pemeliharaan sel epitel.
Vit D : penyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor, pembentukan tulang dan gigi.
Vit E : antioksidan
Vit K : pembekuan darah
Mineral
Umumnya kita makan 3x sehari, kurangi makanan yang berlemak. terkadang masih ditambah makan makanan ringan/snacks. Buang air besar (BAB) 1 x sehari, bahkan banyak orang BAB 2 hari atau 3 hari sekali, sehingga banyak sisa makanan yang tersisa dalam usus, menumpuk hari ke hari, bulan ke bulan bahkan puluhan tahun tidak terbuang. Sisa makanan tersebut mengeras dan menempel pada dinding usus yang telah berubah menjadi toksin/racun. Keadaan ini akan menjadi pemicu seseorang menderita kolesterol, rematik, wasir, gondok, asam urat, sakit jantung, lumpuh/stroke, alergi, berjerawat, lupus, kanker, tumor dll.
Racun tsb dari hari ke hari menebal di usus kita yang membuat perut menjadi buncit/besar dan kotoran yang dikeluarkan semakin hari semakin kecil diameternya, karena toksin sudah menempel dan mengeras pada dinding usus.

Akibat dampak dari pergaulan bebas

softskill : interaksi manusia dan komputer
bye : fauziah


Dampak dari pergaulan bebas fakor utamanya adalah orang tua ruang lingkup keluarga.

Kurang kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anaknya. Dampaknya mencari kesenagan di luar dengan teman – teman ngumpul bareng dunia gemerlap untuk mencari kesenagan sesat.melakukan hal tidak bermanfat.banyak korban yang terlibat dalam pergaulan bebas adalah para pemuda . karena jiwa yang masih muda dan sifat yang belum labil melakukan sesuatu.watak yang keras pembangka terhadap nasehat orang tua hidup yang ingin bebas tidak mau di atur.menyebabkan pergaulan bebas merebak terkena di kalangan pemuda. Banyak contohnya adalah narkoba,sex bebas,minuman alkhol.menikah di usia muda,hamil diluar nikah.

Pergaulan bebas banyak terjadi akibat dari teman kita bermain salah bergaul . terbawa teman dengan hal yang negative yang tidak pantes di lakukan ,ingin mencoba dengan rasa penasaran,menghilangkan rasa sepi butuh hiburan menghilangkan rasa sepi seprti ngumpul ke dunia gemerlap.orang tua sangatlah penting dalam factor utama agar terhindar anak dari korban pergaulan bebas dengan cara memperhatikan cara sikap pergaulan anak sehari – hari.

Anak terhindar dari pergaulan bebas dengan cara teknik teknik tertentu teknik anda bagaimana anda berkomunikasi dengan anak memperhatikan anak memberi kasih sayang pada anak. Masalah yang terjadi pada anak timbul sering kali dari bersumber fisiologis

anak.

bagaimana kita terhindar dari pergaulan bebas adalah :

* Jangan ikut-ikutan dengan lingkungan di sekitar.

* Batasi keluar malam untuk pergi ke tempat hiburan.

* Dekatkan hubungan dengan orangtua untuk berbagi. Domi mengakui sang mama adalah benteng pertahanan untuk menghindari hal-hal negatif.

* Tetap fokus dengan pekerjaan, hal ini bisa menghindari Anda untuk berbuat negatif.ns

Dampak buruk dari pergaulan bebas ;

Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual.

Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%).

Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.

Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali, agar menjadi sebuah proritas dalam penanganannya agar tidak terjadi kematian disebabkan aborsi tersebut.