bye : fauziah
Dampak dari pergaulan bebas fakor utamanya adalah orang tua ruang lingkup keluarga.
Kurang kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anaknya. Dampaknya mencari kesenagan di luar dengan teman – teman ngumpul bareng dunia gemerlap untuk mencari kesenagan sesat.melakukan hal tidak bermanfat.banyak korban yang terlibat dalam pergaulan bebas adalah para pemuda . karena jiwa yang masih muda dan sifat yang belum labil melakukan sesuatu.watak yang keras pembangka terhadap nasehat orang tua hidup yang ingin bebas tidak mau di atur.menyebabkan pergaulan bebas merebak terkena di kalangan pemuda. Banyak contohnya adalah narkoba,sex bebas,minuman alkhol.menikah di usia muda,hamil diluar nikah.
Pergaulan bebas banyak terjadi akibat dari teman kita bermain salah bergaul . terbawa teman dengan hal yang negative yang tidak pantes di lakukan ,ingin mencoba dengan rasa penasaran,menghilangkan rasa sepi butuh hiburan menghilangkan rasa sepi seprti ngumpul ke dunia gemerlap.orang tua sangatlah penting dalam factor utama agar terhindar anak dari korban pergaulan bebas dengan cara memperhatikan cara sikap pergaulan anak sehari – hari.
Anak terhindar dari pergaulan bebas dengan cara teknik teknik tertentu teknik anda bagaimana anda berkomunikasi dengan anak memperhatikan anak memberi kasih sayang pada anak. Masalah yang terjadi pada anak timbul sering kali dari bersumber fisiologis
anak.
bagaimana kita terhindar dari pergaulan bebas adalah :
* Jangan ikut-ikutan dengan lingkungan di sekitar.
* Batasi keluar malam untuk pergi ke tempat hiburan.
* Dekatkan hubungan dengan orangtua untuk berbagi. Domi mengakui sang mama adalah benteng pertahanan untuk menghindari hal-hal negatif.
* Tetap fokus dengan pekerjaan, hal ini bisa menghindari Anda untuk berbuat negatif.ns
Dampak buruk dari pergaulan bebas ;
Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%).
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali, agar menjadi sebuah proritas dalam penanganannya agar tidak terjadi kematian disebabkan aborsi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar